Kota Malang – Kantor Kementerian
Agama Kota Malang menyelenggarakan acara pembinaan Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) bagi MI, MTs, MA Tahun Anggaran 2014 (Rabu, 18/06/2014). Acara yang bertempat
di Hotel Horison Kota Malang tersebut dimulai dengan sambutan ketua pelaksana
yakni Bapak Taufik. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa adapun
dilaksanakannya kegiatan tersebut dengan tujuan agar penggunaan dana BOS tepat
sasaran dan pertanggungjawabannyapun juga tepat. Adapun pesertanya adalah
kepala MI, MTs MA se Kota Malang yakni sebanyak 90 peserta. “kegiatan ini kita
laksanakan agar madrasah benar-benar paham dalam pemanfaatan dana BOS”. Kata
salah satu staf seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Malang yang
masih menyelesaikan progran doktornya tersebut.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala Kantor
Kementerian Agama Kota Malang, Bapak Drs. H. Imron, M.Ag. Dalam sambutannya
beliau menyampaikan bahwa dilaksanakannya pembinaan tersebut memang ada
DIPA-nya. Sedangkan pelaksanaan BOS itu sendiri akan langsung dimonitoring oleh
POKJAWAS, apakah sesuai dengan petunjuk teknis BOS atau tidak. Semua seksi yang
ada di Kantor Kementerian Agama Kota Malang diminta melaksanakan kegiatan
sesuai dengan aturan, tanpa terkecuali Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma). Semua
pelaksanaan akan diupayakan tepat sasaran. “Bapak/ibu harus mensyukuri yang ada
sekarang, jika TIM monitoring BOS datang, ya disiapkan berkas-berkas terkait
BOS,” kata mantan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batu tersebut.
Lebih lanjut Bapak yang pernah menjabat sebagai Kasi
Mapenda tersebut mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh Kepala Madrasah
yang sudah berjuang sehingga tahun ini madrasah bisa terus berprestasi. Salah
Satunya adalah prestasi perolehan Nilai Ujian Nasional (NUN) tingkat SMP/MTs se
Kota Malang, tertinggi di raih oleh MTs (Madrasah Tsanawiyah), yakni MTsN
Malang I dengan NUN 38,80. Beliau juga mengucapkan selamat kepada MTs Surya
Buana yang bisa meraih NUN 38,15. “Walaupun MTs Swasta, Surya Buana sudah
membuktikan bahwa meskipun swasta juga bisa berprestasi,” katanya. “Masyarakat sudah
sadar terkait pendidikan, Kepala Madrasah harus bisa merangkul semua elemen
masyarakat. Kepala Madrasah harus punya cita-cita/impian besar terkait kemajuan
Madrasahnya masing-masing, dan yang harus ditonjolkan adalah ruhul jihadnya, “
sambung beliau.
Tidak lupa beliau juga menghimbau kepada seluruh
Madrasah, karena Tahun Pelajaran baru 2014/2015 akan diberlakukan Kurikulum 2013
yang lebih dikenal dengan K-13, maka Kepala Madrasah harus siap. Pengawas Kementerian
Agama Kota Malang sudah siap membantu madrasah untuk pelatihan K-13. Harapannya
waktu liburan bisa diadakan pelatihan/pemantapan K-13, diatur jadwalnya dan pengawas
tidak boleh libur. Dalam K-13 ada beberapa yang harus dipahami. Misal mengapa
ada perubahan kurikulum, Kepala Madrasah harus tahu hal itu. Salah satunya
adalah tantangan jaman, maka kurikulum harus berubah. Pola pikir harus berubah,
kultur juga ikut berubah. Termasuk penambahan jam yakni Bahasa Indonesia, mengapa
kok ada tambahan jam?. Hal itu disebabkan dalam K-13 ada beberapa perubahan
yang sangat mendasar sehingga ada penambahan jam. Perubahan mendasar terutama
dalam proses pembelajaran, misal dalam kurikulum sebelumnya siswa diberitahu,
sedangkan pada K-13 siswa mencari tahu. “Penambahan jam pada K-13 tidak ada
hubungannya dengan beban jam mengajar guru yakni 24 jam sepekan, “ Katanya.
Diakhir sambutannya beliau juga menghimbau kepada seluruh
peserta agar bisa mengikuti acara tersebut mulai dari awal sampai akhir yakni
mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB, setelah itu beliau membuka acara tersebut dengan
bacaan basmalah bersama-sama. “Dengan Bacaan Bismillahirrahmanirrahim, acara
pembinaan BOS MI, MTs, MA Kantor Kementerian Agama Kota Malang Tahun Anggaran
2014, dinyakatan dibuka dan dimulai,” sambung beliau. Acara pembukaan tersebut diakhiri
dengan doa yang dipimpin oleh POKJAWAS Kementerian Agama Kota Malang, yakni
Bapak Taufik Kusuma. (ar)
0 comments:
Post a Comment